Juventus Imbang lagi, Thiago Motta Ungkap Penyebabnya

Juventus Imbang lagi, Thiago Motta Ungkap Penyebabnya

Juventus Imbang lagi, Thiago Motta Ungkap Penyebabnya
Thiago Motta.(Juventus)

JUVENTUS dua kali beruntun harus berbagi poin sepernah di tahan imbang 2-2 menghadapi Parma pada lanjutan Serie A di Stadion Allianz, Turin, (31/10) dini hari WIB. Sang instruktur Thiago Motta mengakui Juventus perlu menammalah keseimbangan. 

Si Nyonya Tua tertinggal dua gol lebih dulu. Parma unggul berkat gol Enrico Del Prato dan Simon Somn. Tuan rumah menyamakan kedudukan memelaluii gol Weston McKennie dan Timothy Weah. 

“Kita membiarkan banyak hal berlangsung pada Parma. Kita juga menciptakan banyak peluang, tapi kita harus mencoba agar mengjauhi memberi mereka begitu banyak peluang mencetak gol memelaluii agresi balik,” kata Thiago Motta pada Sky Sport Italia. 

“Kadang-kadang kita bermain dengan baik. Di waktu lain tidak begitu baik. Kita perlu menammalah keseimbangan dari yang baik sampai yang buruk,” imbuhnya. 

Hasil itu buat Juventus masih tertahan di peringkat empat klasemen dengan 18 poin. walau belum terkalahkan di Serie A, jarak Juventus dengan pemuncak klasemen Napoli terbilang jauh Yakni tujuh poin. 

Lini belakang Juve juga tampak kedodoran. Mereka cuma kebobolan satu gol di didalam delapan laga pembukaan tapi sekarang kebobolan enam gol di didalam dua pertandingan terakhir. 

Mereka juga kembali harus bangkit dari ketertinggalan pada saat bermain imbang 4-4 ​​dengan Inter Milan pada akhir minggu lalu. 

Jumlah gol yang diterima Juve bertambah waktu cederanya bek Gleison Bremer. Dalam pertandingan menghadapi Inter, Danilo diturunkan selaku bek tengah berpasangan dengan Pierre Kalulu telahkan pada saat menghadapi Parma diduetkan dengan Fabio Gatti. “Kita harus memakai gaya sepak bola kita agar waktu yang lebih lama agar menempatkan lawan di bawah tekanan yang konsisten,” kata Motta. 

“Kelalaian yang kita buat berwatak teknis di sepertiga akhir kedua sisi lapangan. Kita tidak bsama membiarkan tim lawan melakukan agresi balik setiap kali kita melakukan kelalaian dan kehilangan bola, teristimewa pada saat Parma memiliki pemain sayap yang cuma mengawal pada saat-pada saat itu agar menyerang kita,” ujar Motta. (Z-2)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *