Dinasti Abbasiyah memerintah sebagai khalifah di Baghdad, Irak, setelah menggulingkan Kekhalifahan Umayyah dalam Revolusi Abbasiyah pada 750 masehi. Khalifah Abbasiyahmemindahkan Ibu Kota pemerintahan dari Damaskus ke Baghdad. Selama lima abad pemerintahannya, kekhalifahan ini berhasil menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia. Khalifah ini mampu memajukan berbagai aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Berikut daftar khalifah Daulah Abbasiyah yang berhasil mencapai puncak kejayaan: Al-Mansur atau Abu Ja'far al Manshur Al-Mahdi Harun Al-Rashid Al-Ma'mun Al-Mu'tasim Al-Wathiq Al-Mutawakkil
Pendiri Dinasti Abbasiyah yang sekaligus menjadi khalifah pertamanya adalah Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas, atau lebih dikenal dengan Abdul Abbas As-Saffah. Berikut ini latar belakang berdirinya Dinasti Abbasiyah. Baca juga: Faktor Penyebab Runtuhnya Kekhalifahan Bani Umayyah. Krisis pada pemerintahan Bani Umayyah Hal tersebut tidak lepas dari keterlibatan khalifah yang memimpin di setiap masanya. Tercatat kemajuan ekonomi dan bisnis khalifah ini ditopang karena kekuatan militer yang memiliki semangat untuk terus membela Islam dengan terus mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah Ibn Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di Humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi khalifah pada tanggal 3 Rabiul Awwal 132 H. Kekuasaan Dinasti Abbasiyah berlangsung dari tahun 750-1258 M. Pada abad ke-7 terjadi pemberontakan di seluruh negeri dan pemberontakan. Secara politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam.
Mereka berdua adalah pembuat kebjikan tentang kewajiban talabul ilmi dan mereka sangat cinta ilmu. Berikut ini 37 Khalifah Bani Abbasiyah Yang Memerintah Selama 505 Tahun. 1. Abu Abbas Assafah (132-136 H) 2. Abu Ja'far al-Mansur (136-158 H) 3. Al Mahdi bin al-Mansur (158-169 H) 4. Pada periode kelima, kekhalifahan Abbasiyah benar-benar bebas dari pengaruh mana pun dan tidak lagi berada di bawah kekuasaan daulah mana pun. Akan tetapi, karena sempitnya wilayah kekuasaan, yaitu di sekitar Bagdad saja, maka pemerintahan menjadi tidak efektif dan politiknya lemah. Jawaban: D ----------------#---------------- Semoga Bermanfaat
Q. Faktor-faktor berikut mempengaruhi ilmu perubatan pada zaman Kerajaan Bani Abbasiyah kecuali. Q. Menerima kitab sebagai tebusan tentera Rom yang ditawan merujuk kepada bukti. Q. Kepakaran Ibnu Sina dan al-Khwarizmi adalah masing-masing dalam bidang. 2. Kota Bagdad sebagai pusat kekuasaan Abbasiyah di buka menjadi kota terbuka untuk semua peradaban dari berbagai bangsa masuk. Hal ini dilakuan oleh para khalifah melihat pengalaman pola pengembanga budaya dan ilmu masa Bani Umayyah yang bersifat arab oriented, akibatnya adalah budaya dan ilmu pengetahuan menjadi lambat berkembang. 3.
Secara politik, para khalifah dari Daulah Abbasiyah adalah tokoh kuat serta telah menjadi pusat kekuasaan politik sekaligus agama. Di sisi lain, kebijakan yang diterapkan pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah pun berhasil membuat rakyat lebih makmur. l. b. s. Para Khalifah Rasyidin ( bahasa Arab: الخلفاء الراشدون, translit. al-Khulafāʾ al-Rāshidūn, terj. har. ''Khalifah yang Dibimbing dengan Benar''), sering disebut Khulafaur Rasyidin atau Rasyidin, adalah sebutan Muslim Sunni untuk empat khalifah pertama yang memimpin negara Islam ( khilafah) Kekhalifahan Rasyidin.
SEJARAH BERDIRINYA DINASTI ABBASIYAH. Pemerintahan dinasti Abbasiyah dinisbatkan kepada Al- Abbas, paman Rasulullah, sementara Khalifah pertama dari pemerintahan ini adalah Abdullah Ash- Sahffah bin Muhammad bin Ali Bin Abdulah bin Abbas bin Abdul Muthalib.Pada tahun 132 H/750 M, oleh Abul abbas Ashsaffah,dan sekaligus sebagai khalifah pertama. 1. Awal Pembentukan dan Para Pembesarnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu dikenal sangat adil dan demokratis, karenanya ia memberikan toleransi pada kelompok-kelompok diluar lingkaran bani Umayah, termasuk keturunan Bani Hasyim dan Bani Abbas. Di bawah pimpinan Muhammad bin Ali Al-Abbasy mereka bergerak dalam
Brainly.co.id - Jaringan Pembelajaran Sosial Pada saat yang sama, siapa saja yang berani melawan kekuasaan Abbasiyah, penguasa rezim baru, akan dibunuh dengan kejam. Dalam awal pidatonya, Abul Abbas As-Saffah menyitir berbagai kezaliman dan kesewenang-wenangan Dinasti Umayyah, dan mengutip berbagai ayat Qur'an mengenai keluarga Nabi (QS 33:33 dan QS 42:23).